zavibes.com – Tersebarnya rekaman secara ilegal oleh seseorang yang dikatakan oleh ketua DPP PDIP, Bambang Wuryanto dengan perumpamaan untuk Puan Maharani layaknya tagline iklan sebuah teh botol. Kini, dirinya memberikan alasan secara spontan untuk perumpamaan yang diberikan kepada Puan seperti tagline Teh Botol. Bambang Pacul merupakan panggilan akrab ketua DPP PDIP, dimiliki politisi senior tersebut. Dirinya menjelaskan suara rekaman yang beredar dalam durasi 3 menit 46 detik itu adalah suaranya dalam obrolan santai dengan sejumlah wartawan di Semarang pada 22 Mei 2021 malam.
Dia menyangkal adanya seseorang yang merekam dan menyebarkan padahal telah disepakati off the record. Dalam obrolan tersebut, Bambang pacul memberikan gambaran gamblang terkait konstelasi politik dan modal suara PDIP dalam Pilpres 2024 mendatang. Dengan modal politik yang disebutnya sebagai golden Ticket itu, Puan Maharani paling layak untuk maju dalam Pilpres mendatang. Bahkan dirinya membuat penjelasan dan gambaran omongan pengandaian. Dia selalu menirukan tagline iklan sebuah produk teh botol yang cukup terkenal dengan mengatakan ‘Siapapun capresnya, wakilnya harus Puan Maharani’ seperti yang dilansir dalam sumber berita detik.com.
Tujuannya kata Bamabang untuk memudahkan memberikan pemahaman dalam obrolan off the record tersebut. “Seperti halnya pada umumnya bincang-bincang informal dengan sesama teman maka tentu banyak spontanitas, yang karenanya sangat tidak layak untuk dikonsumsi publik. Jadi saat disebarluaskan maka bisa menjadi penuh bias dan distorsi pemahaman,” ujar Bambang Pacul. Apalagi, menurut Bamabang rekaman yang disebarakan hanyalah potongan obrolan bukan rekaman secara lengkap dari awal sampai akhir diskusi. “Bisa jadi karena si perekam terlambat ikut (gabung dalam obrolan) atau terlambat memencet tombol record-nya,” lanjut Bambang.
Obrolan Off The Record Soal Perumpamaan Untuk Puan Disebarkan, Bambang Pacul: Saya Kecewa
Memang alasannya sebagai modal suara Golden Ticket, Bambanhg Pacul ini mmeberikan gambaran sebagai toleransi politik dan modal suara PDIP pada pilpres nanti di tahun 2021. Tidak disangka rupanya Bambang Pacul sebagai Ketua DPP PDI perjuangan Jawa Tengah ini telah kecewa dengan penyebaran luas rekamannya suaranya. Memang spontan dirinya memperagakan pernyataannya dengan suara yang mudah dipahami yang menggunakan tagline teh botol.
Soal diskusi yang disebarluaskan tidak lengkap dan Bambang mengakui kekecewaannya kepada rekaman suaranya tersebar luas. Mungkin jika disepakati sejak awal untuk publik maka dirinya tidak akan berbicara seperti rers[opn yang spontanitas. Soal perumpamaan untuk Puan Maharani yang terekam dalam rekaman dalam menyatakan ‘siapapun capresnya, Puan Maharani wakilnya’, Bamabng Pacul akan menjelasakan alasannya dan dirinya mengaku sangat kecewa. “Cerita latar belakang yang saya sampaikan kepada teman-teman wartawan yang semuanya saya kenal baik, bersama beberapa kolega yang saya percaya, dan saya nyatakan off the record tersebut, ternyata disebarluaskan,” papar Bambang Wuryanto kepada detik.com, Selasa (8/6/2021) malam.
Karena diskusinya dilakukan secara informal dan spontan karena bukan untuk dipublikasikan. Tentu saja dalam atranya penyampaiannya penuh dengan ungkapan spontanitas dan memiliki analogi yang spontan juga. Karena sejak awal diskusinya itu tidak direncanakan untuk dipublikasikan “Meski kecewa, saya bisa menerima hal tersebut. Karena itu saya tidak berniat mengadukan ke Dewan Pers atau meminta hak-hak yang diatur dalam perundang-undangan,” kata Bambang.
Bahkan dirinya tidak bilang ka;aiu hal itu bocor karena saat itu dirinya dengan pihaknya sedang berdiskusi secara terekam tapi yang mmebuat Bambang kecewa yakni ketidakmampuan temannya untuk menjaga profesionalitas dan proporsionalitas sehingga terjadinya hal yang mencoreng integritas taman yang berada dalam diskusi tersebut. “Saya tidak bilang bocor karena saat itu kami berdiskusi secara terbuka. Tapi yang membuat saya kecewa adalah ketidakmampuan teman-teman menjaga profesionalitas dan proporsionalitas sehingga terjadi hal yang mencoreng integritas teman-teman yang ada dalam diskusi itu. Komitmen dan etika saling percaya yang dibangun bersama selama ini, ternyata tidak dijaga dengan baik,” ujarnya. Alasannya pun sudah diberikan olehnya bahkan soal kekecewaan pun sudah diakui di media wartawan untuk mengklarifikasi supaya tidak adanya nama PDIP yang tercoreng akibat rekaman dirinya. Hanya saja hal ini akan dijadikan sebuah pelajaran bagi Bambang dan kerabat lanjutnya.